Dalam dunia kerja atau dunia professional, banyak sifat-sifat positif yang harus kita kembangkan. Seperti bekerja keras, aktif, saling menghormati, rajin, jujur, dan cerdas.
Dengan sifat-sifat positif, kita bisa mendapatkan impresi yang bagus dari rekan kerja. Dan juga biasanya dapat membantu kita mendapatkan promosi dalam pekerjaan.
Tapi kita juga harus berhati-hati, tidak semua sifat yang terlihat baik, memang baik untuk kita dan orang lain.
Berikut beberapa sifat yang harus dikurangi dalam dunia kerja:
Terlalu Banyak Basa-basi
Dari zaman dahulu, Indonesia mempunyai budaya basa-basi yang sangat melekat ke akar masyarakatnya. Setiap kali kita bertemu dengan orang lain, kita sering bertanya dengan pertanyaan yang sebenarnya tidak penting untuk ditanyakan.
Hal-hal seperti ini tentu bagus dalam kehidupan sosial, kita dapat mendapatkan cara untuk mendapatkan bahan obrolan dengan lawan bicara. Tapi dalam dunia profesional, kebanyakan basa-basi bisa menjadi berbahaya.
Basa-basi juga bisa menjadi penghambat dalam komunikasi yang efektif. Didalam dunia kerja yang serba cepat, kita dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini tentunya tidak bisa dicapai dengan memulai percakapan dengan basa-basi.
Didalam dunia kerja yang produktif, pembahasan haruslah dibuat sesingkat dan sepadat mungkin. Agar tidak banyak waktu terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu. Semakin banyak waktu yang terbuang, perusahaan bisa saja menjadi semakin tertinggal oleh kompetitor.
Jadi setiap memulai percakapan yang berhubungan dengan pekerjaan, sampaikan maksud dan tujuan tanpa basa-basi. Ini akan membuat pekerjaanmu dan pekerjaan orang lain lebih cepat selesai.
Ga Enakan
Sifat yang satu ini sangat sering saya lihat di masyarakat Indonesia. Kebanyakan dari kita, sangat sulit untuk mengatakan “tidak” terhadap permintaan orang lain. Meskipun hal itu memberatkan dan merepotkan diri kita sendiri.
Didalam dunia kerja, sifat “ga enakan” ini akan sangat berbahaya bagi kita sendiri. Karena di dunia kerja, banyak orang bisa meminta tolong kepada kita untuk mengerjakan pekerjaannya. Padahal kita sendiri kadang masih sangat kesusahan dengan pekerjaan kita sendiri.
Kalau kita tidak bisa mengatakan “tidak”, maka pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita semakin banyak. Akhirnya hanya membuat mental kita semakin tertekan.
Tidak masalah sama sekali untuk mengatakan “tidak”. Karena kita sendirilah yang paling tahu tentang kapasitas diri dan pekerjaan masing-masing. Jika dirasa sudah terlalu banyak, tolak saja.
Sifat Anti Kritik
Tidak semua, tapi sering kita temui orang Indonesia tidak menyukai kritikan, dan tidak tahu bagaimana cara menerima kritikan. Padahal kritikan sangat bisa dijadikan pondasi untuk mengembangkan diri.
Kritikan bukan berarti kebencian. Ketika orang lain memberikan kritik, itu berarti mereka menginginkan kita untuk berkembang, dan melakukan hal yang lebih baik lagi. Menepis setiap kritikan membuat kita menjadi rugi.
Sifat anti kritik ini hanya akan membuat kita tidak berkembang, dan tidak menciptakan lingkungan kerja yang seru. Ketika rekan kerja memberikan kritik, itu akan membuka sebuah ruang diskusi. Kita bisa menjelaskan kenapa kita melakukan hal itu, dan kita juga bisa mendapat pandangan baru tentang bagaimana orang lain melihatnya.
Jika setiap orang di lingkungan pekerjaanmu terbuka terhadap kritik, maka berarti kamu sudah berada di lingkungan kerja yang sehat.